Kita semua pernah mengalami momen-momen di mana hidup terasa seperti lelucon yang tidak lucu. Misalnya, ketika Anda antre 30 menit di gerai kopi favorit, hanya untuk ditanya, “Kak, maaf kopinya habis”. »
Semenjak pandemi berlangsung waktu seakan tersita oleh angin, perasaan masih 2019 walau pada kenyataannya sudah 2023 sungguh terlalu, banyak momen yang sudah terlewat tanpa terekam jelas diingatan. »
Tidak ada angin tidak ada petir tiba-tiba hujan, malam itu iseng karena terjaga di malam hari, bukan tanpa alasan memang sengaja begadang untuk menghabiskan kuota malam yang manih menunmpuk bergiga-giga. »
Tadi malam hujan tidak ada hentinya, mulai dari tengah malam mungkin baru berhenti menjelang pagi, seperti biasa malam itu terjaga di tengah malam, sialnya karena lapar, untung saja sudah ada persiapan cemilan pisang iris. »
Bangun tidur dalam pikiran ingin sekali mandi, karena pagi menuju siang ini lumayan panas, tapi semua masih pada tidur, akhirnya melipir keluar kosan untuk mencari secangkir kopi. »
Sudah hampir dua bulan di rumah menyendiri dalam keramaian, kegiatan paling kalo punya uang pergi ke warung mang aep untuk memesan kopi indocafe dan sebungkus rokok surya. »
Hampir semua aplikasi dan web modern menerapkan mode galap atau dark mode, selain membuat tampilan dan juga nyaman dilihat lama oleh mata, tidak jarang kadang perih kalau membaca portal berita berwarna dasar cerah membuat mata cepat letih. »
Entah harus diawali dengan apa kalimat ini, hanya saja menjalani hari-hari begitu saja, bangun siang tidur subuh, makan sering terlambat, sepertinya harus ada yang diubah dari semua ini, tapi jawabanya tetap entah kapan. »